Perusahaan yang beroperasi secara
internasional menggunakan berbagai metode untuk menyatakan laporan keuangannya
dalam mata uang asing menjadi mata uang domestik. Metode translasi ini
terdiri dari dua jenis yaitu :
1. Metode Kurs
Tunggal
Kurs terkini atau kurs penutupan untuk
seluruh aktiva dan kewajiban lancar. Pendapatan dan beban dalam mata uang
asing umumnya ditranslasikan dengan menggunakan kurs nilai tukar yang berlaku
pada saat pos-pos tersebut diakui. Umumnya ditranslasikan dengan menggunakan
rata-rata tertimbang kurs nilai tukar yang tepat untuk periode tersebut. Berdasarkan
metode kurs kini, laporan konsolidasi tetap mempertahankan hubungan laporan
keuangan perusahaan secara individu pada awalnya (seperti rasio keuangan) pada
saat seluruh pos-pos laporan keuangan dalam mata uang asing ditranslasikan
dengan menggunakan satu kurs tunggal.
Metode kurs kini mengasumsikan bahwa
seluruh aktiva dalam mata uang lokal menghadapi risiko nilai tukar karena kurs
nilai kini mengubah seluruh aktiva kini luar negeri setiap terjadi perubahan
nilai tukar. Nilai persediaan dan aktiva tetap didukung oleh inflasi
lokal.Dengan mentranslasikan seluruh saldo dalam mata uang asing dengan
menggunakan kurs kini menghasilkan keuntungan dan kerugian translasi setiap
kali terjadi perubahan kurs nilai tukar. Kebanyakan keuntungan dan kerugian ini
tidak akan pernah direalisasi penuh.
2. Metode Kurs
Berganda
Metode ini
menggabungkan kurs nilai tukar historis dan kurs nilai tukar kini dalam proses
translasi. Metode ini terbagi atas tiga metode yaitu Metode kini - non kini,
Metode Moneter - non moneter, dan Metode temporal.
a. Metode kini -
non kini (lancar-tidak lancar)
Aktiva lancar dan kewajiban lancar
anak perusahaan luar negeri ditranslasikan ke dalam mata uang pelaporan induk
perusahaannya berdasarkan kurs kini. Aktiva dan kewajiban tidak lancar
ditranslasikan berdasarkan kurs historis. Pos-pos laporan laba rugi (kecuali
depresiasi dan amortisasi) ditranslasikan sebesar kurs rata-rata yang berlaku.
Beban depresiasi dan amortisasi ditranslasikan sebesar kurs historis yang
tercatat saat aktiva tersebut diperoleh.Metode ini tidak mempertimbangkan unsur
ekonomis.
b. Metode Moneter
- Non Moneter
Menggunakan skema klasifikasi neraca
untuk menentukan kurs klasifikasi translasi yang tepat. Aktiva dan kewajiban
moneter ditranslasikan berdasarkan kurs kini. Pos - pos non moneter
aktiva tetap investasi jangka panjang dan persediaan investor di
translasikan dengan menggunakan kurs historis. Pos - pos laporan laba rugi di
translasikan dengan menggunakan prosedur yang sama dengan konsep kini - non
kini.
Metode ini melihat bahwa
aktiva dan kewajiban menghadapi risiko mata uang asing. Metode
moneter-nonmoneter bergantung pada klasifikasi skema neraca untuk menentukan
kurs translasi yang tepat. Hal ini dapat menghasilkan hasil yang kurang tepat.
Metode ini mentranslasikan seluruh aktiva nonmoneter berdasarkan kurs historis,yang
tidak cukup memadai untuk aktiva yang dinyatakan sebesar nilai pasar kininya
(seperti investasi dalam surat berharga dan persediaan dan aktiva tetap yang
nilainya diturunkan menjadi sebesar nilai pasar). Metode ini juga akan
mendistorsikan marjin laba karena menandingkan penjualan berdasarkan harga dan
kurs translasi kini dengan biaya penjualan yang diukur sebesar biaya perolehan
dan kurs translasi historis
c. Metode Temporal
Translasi mata uang merupakan proses
konversi pengukuran atau penyajian ulang niai tertentu. Metode ini tidak
mengubah atribut suatu pos yang diukur, melainkan hanya mengubah unit
pengukuran. Translasi saldo-saldo dalam mata uang asing menyebabkan pengukuran
ulang dominasi pos-pos tersebut, tetapi bukan penilaian sesungguhnya. Kas
diukur berdasarkan jumlah yang dimiliki pada tanggal neraca. Piutang dan utang
dinyatakan sebesar jumlah yang diperkirakan akan diterima atau akan dibayarkan
pada saat jatuh temponya. Aktiva dan kewajiban lain-lain diukur sebesar harga
uang saat pos-pos tersebut diakuisisi atau terjadi (harga historis). Namun
demikian, beberapa pos diukur sebesar harga yang terjadi per tanggal laporan
keuangan (harga kini), seperti persediaan berdasarkan aturan mana yang lebih
rendah antara biaya perolehan atau harga pasar.
Berdasarkan metode temporal, pos-pos
moneter seperti kas, piutang dan utang ditranslasikan berdasarkan kurs kini.
Pos-pos pendapatan dan beban ditranslasikan sebesar kurs yang terjadi pada saat
transaksi berlangsung. Metode temporal memiliki keuntungan dan kerugian yang
sama dengan metode moneter nonmoneter karena sengaja mengabaikan inflasi local,
metode ini memiliki keterbatasan dengan metode translasi lain.Akuntansi biaya
historis juga mengabaikan inflasi.
Ketiga metode yang digunakan yaitu
pertama metode kurs kini-non kini dan moneter-non moneter di gunakan dalam
mengindentifikasi aktiva dan kewajiban manakah yang beresiko atau dapat
dilindungi dari resiko mata uang asing.
Metode kurs kini mengasumsikan bahwa
seluruh operasi luar negeri menghadapi risiko mata uang asing karena seluruh
aktiva dan kewajiban ditranslasikan dengan menggunakan kurs nilai tukar akhir
tahun.
Metode kini-nonkini mengasumsikan
hanya aktiva dan kewajiban lancar yang sangat beresiko, sedangkan metode
moneter-nonmoneter mengasumsikan bahwa aktiva dan kewajiban moneter yang
beresiko.
Metode temporal dirancang unutk
mempertahankan dasar teori pengukuran akuntansi yang digunakan dalam menyusun
laporan keuangan yang hendak ditranslasikan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar