Dalam hidup, ada pilihan yang harus kamu jalani. Suka
maupun duka baik buruknya sudah aku jalani. Namun, tak sedikit pula saat terjatuh
dari semua harapan. Aku, manusia biasa yang layak mendapatkan hak atas
kebahagiaan yang ingin kurasakan, tapi semua penuh dengan keterbatasan. Banyak
cerita di balik derita. Aku ingin orang tahu apa yang aku rasakan, aku ingin
orang mengerti apa yang benar-benar terjadi pada hidupku, tapii.. semua sungguh
tidak mungkin, peduli apa orang lain denganku dan semua manusia berada di
jalannya masing-masing bahkan orang tuaku sekalipun mereka satu-satunya
penyemangat dalam hidupku meskipus mereka tidak merasakan apa yang aku rasakan.
Aku telah sabar menjalani semua ini. Ini kenyataan bukan cerita dalam layar
lebar, bukan juga cerita dalam buku tebal. Cinta, yang membuat hidupmu lebih
indah.. itu katanya, tapi masih banyak orang yang menderita karna cinta. Aku
termasuk orang yang bahagia saat ini dengan cintanya. Merasa lengkap dengan
kekurangan maupun kelebihan yang saling menutupi. Namun, disisi lain aku telah
berbohong demi nama cinta. Aku cemburu, aku egois, aku marah, aku menangis,
daan aku terdiam. Banyak cobaan yang telah ku jalani, dengan semua itu aku
belajar sandiwara untuk bisa tetap terlihat kuat. Menahan cemburu, egois,
marah, tangis dan bersikap dewasa. Aku menerima semua apa yang terjadi baik
buruknya, aku tidak pernah menyesal. Hanya diri ini yang mengerti, bukan kamu,
bukan dia, bukan mereka.
Selasa, 07 Januari 2014
Perkembangan Terakhir dalam Etika Bisnis dan Profesi
Pengertian
Etika
Menurut para ahli etika tidak lain adalah aturan perilaku, adat pergaulan manusia dalam pergaulan antar sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Kata Etika sendiri berasal dari kata ETHOS dari bangsa Yunani yang memiliki arti nilai – nilai, norma – norma, kaidah dan ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang didefinisikan oleh bebrapa ahli sebagai berikut :
Drs. O.P Simorangkir
Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik
Drs. Sidi. Gajalba dan Sistematika filsafat
Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal
Drs. H. Burhanudin Salam
Cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.
Pengertian Profesi
Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan memiliki keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan belum cukup dapat dikatakan sebagai profesi, tetapi, perlu memiliki penguasaan sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan, dan hubungan antar teori dan praktek pelaksanaan.
Etika
dalam dunia bisnis diperlukan untuk menjaga hubungan baik dan fairness dalam
dunia bisnis. Etika bisnis mencapai status ilmiah dan akademis dengan identitas
sendiri, pertama kali timbul di amerika srikat pada tahun 1970-an
Untuk memahami perkembangan etika bisnis De George membedakannya kepada lima periode :
Untuk memahami perkembangan etika bisnis De George membedakannya kepada lima periode :
1. Situasi Dahulu
Pada
awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain
menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara
dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur. Pada
masa ini masalah moral disekitar ekonomi dan bisnis disoroti dari sudut pandang
teologi.
2. Masa
Peralihan: tahun 1960-an
pada
saat ini terjadi perkembangan baru yang dapat disebut sbagai prsiapan langsung
bagi timbulnya etika bisnis. Ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas
di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan
terhadap establishment (kemapanan).. Pada saat ini juga timbul anti
konsumerisme. Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya
manajemen, yaitu dengan memasukan mata kuliah baru ke dalam kurikulum dengan
nama busines and society and coorporate sosial responsibility, walaupun masih
menggunakan pendekatan keilmuan yang beragam minus etika filosofis.
3. Etika
Bisnis Lahir di AS: tahun 1970-an
Sejumlah
filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis
dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang
sedang meliputi dunia bisnis di AS.
4. Etika
Bisnis Meluas ke Eropa: tahun 1980-an di Eropa Barat
Etika
bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Terdapat
forum pertemuan antara akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang
disebut European Business Ethics Network (EBEN).
5. Etika
Bisnis menjadi Fenomena Global : tahun 1990-an tidak terbatas lagi pada dunia
Barat.
Etika
bisnis sudah dikembangkan di seluruh dunia. Telah didirikan International
Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 di
Tokyo.
sumber :
Isu Etika Signifikan dalam Dunia Bisnis dan Profesi
Benturan Kepentingan ( Conflict of Interest )
Benturan kepentingan adalah perbedaan antara
kepentingan ekonomis perusahaan dengan kepentingan ekonomis pribadi Direktur,
Komisaris atau pemegang saham utama di suatu perusahaan. Benturan kepentingan
ini dapat dikategorikan menjadi 8 jenis situasi sebagai berikut.
a.
Segala konsultasi atau hubungan lain yang signifikan
atau berkeinginan mengambil andil di dalam aktivitas pemasok, pelanggan atau
pesaing (competitor).
b.
Segala kepentingan pribadi yang berhubungan dengan
kepentingan perusahaan.
c.
Segala hubungan bisnis atas nama perusahaan dengan
personal yang masih ada hubungan keluarga ( family
) dengan perusahaan yang dikontrol oleh personal tersebut.
d. Segala posisi dimana karyawan dan pimpinan perusahaan
mempunyai pengaruh ( control ) terhadap
evaluasi hasil pekerjaan atau kompensasi dari personal yang masih ada hubungan
keluarga.
e.
Segala penggunaan pribadi maupun berbagai informasi
rahasia perusahaan demi suatu kepentingan pribadi, seperti anjuran untuk
membeli atau menjual barang atau produk milik perusahaan yang didasarkan atas
informasi rahasia tersebut.
f.
Segala penjualan atau pembelian perusahaan yang
menguntungkan pribadi.
g.
Segala penerimaan dari keuntungan seseorang atau
organisasi atau pihak ketiga yang berhubungan dengan perusahaan.
h.
Segala aktivitas yang berkaitan dengan insider trading atas perusahaan yang
telah go public yang merugikan pihak
lain.
Apabila situasi yang telah
disebutkan terjadi atau apabila individu tidak yakin apakah suatu situasi yang
sedang terjadi merupakan benturan kepentingan, maka harus segera dilaporkan hal
– hal yang terkait dengan situasi tersebut kepada petugas kepatuhan perusahaan.
Apabila manajemen senior perusahaan menetapkan bahwa situasi tersebut
menimbulkan kepentingan, maka mereka harus segera melaporkan benturan
kepentingan ini kepada komite pemeriksa. Berikut ini merupakan beberapa upaya
suatu perusahaan atau organisasi dalam menghindari benturan kepentingan adalah
sebagai berikut.
-
Menghindari diri dari tindakan dan situasi yang dapat
menimbulkan benturan kepentingan pribadi dengan perusahaan.
-
Mengusahakan lahan pribadi untuk digunakan sebagai
kebun perusahaan yang dapat menimbulkan potensi penyimpangan kegiatan
pemupukan.
-
Menyewakan properti pribadi kepada perusahaan yang
dapat menimbulkan potensi penyimpangan kegiatan pemeliharaan.
-
Mengungkapkan dan melaporkan setiap kepentingan di
luar pekerjaan perusahaan.
-
Memiliki bisnis pribadi yang sama dengan perusahaan.
-
Menghormati hak setiap insane perusahaan untuk
memiliki kegiatan di luar jam kerja, di luar pekerjaan dari perusahaan dan yang
bebas dari benturan kepentingan.
Etika
dalam Tempat Kerja
Dunia kerja memang menyimpan banyak sisi, secara positif orang memang menaruh harapan dari dunia kerja yaitu untuk memenuhi keperluan hidupnya. Namun tuntutan pekerjaan pun bila tidak dihadapi dengan baik dapat membawa tekanan bagi pekerja sendiri. Menyikapi hal tersebut mungkin ada hubungannya dengan fenomena maraknya kegiatan eksekutif bisnis mendalami nilai-nilai agama. Mereka mengikuti aktivitas keagamaan seperti tasawuf, kebaktian bersama dan lainnya untuk mengkaji dan mengaplikasikan nilai-nilai luhur yang selama ini kerap hilang dari dunia kerja.Kemerosotan nilai dalam dunia kerja juga diakui oleh ahli filsafat Franz Magnis Suseno, bahwa etika dalam tempat kerja mulai tergeser oleh kepentingan pencapaian keuntungan secepat-cepatnya. Eika sudah tidak ada lagi dan kegiatan ekonomi hanya dimaknakan sebagai usaha mencari uang dengan cepat. Akibatnya, perusahaan memberlakukan karyawan dengan buruk dan tidak menghormati setiap pribadi.Etika dalam profesionalisme bisnis. Ada dua hal yang terkandung dalam etika bisnis yaitu kepercayaan dan tanggung jawab. Kepercayaan diterjemahkan kepada bagaimana mengembalikan kejujuran dalam dunia kerja dan menolak stigma lama bahwa kepintaran berbisnis diukur dari kelihaian daya saing. Sedangkan tanggung jawab diarahkan atas mutu output sehingga insan bisnis jangan puas hanya terhadap kualitas kerja yang asal-asalan.Dalam pandangan rasional tentang perusahaan, kewajiban moral utama pegawai adalah untuk bekerja mencapai tujuan perusahaan dan menghindari kegiatan-kegiatan yang mungkin mengancam tujuan tersebut. Jadi, bersikap tidak etis berarti menyimpang dari tujuan-tujuan tersebut dan berusaha meraih kepentingan sendiri dalam cara-cara yang jika melanggar hukum dapat dinyatakan sebagai salah satu bentuk “kejahatan kerah putih”.
Aktivitas
bisnis internasional – masalah budaya
Masalah budaya perusahaan bukanlah hanya apa yang akan
dikerjakan sekolompok individu melainkan juga bagaimana cara dan tingkah laku
mereka pada saat mengerjakan pekerjaan tersebut.
Seorang pemimpin memiliki peranan penting dalam
membentuk budaya perusahaan. Hal itu bukanlah sesuatu yang kabur dan hambar,
melainkan sebuah gambaran jelas dan konkrit. Jadi, budaya itu adalah tingkah
laku, yaitu cara individu bertingkah laku dalam mereka melakukan sesuatu.
Para pemimpin yang bergelimang dengan fasilitas dan
berbagai kondisi kemudahan. Giliran situasinya dibalik dengan perjuangan dan
persaingan, mereka mengeluh dan malah sering mengumpat bahwa itu semua karena
SDM kita yang tidak kompeten dan tidak mampu. Mereka sendirilah yang membentuk
budaya itu (masalah budaya). Semua karena percontohan, penularan dan panutan
dari masing-masing pemimpin. Maka timbul paradigma, mengubah budaya perusahaan
itu sendiri.
Budaya perusahaan memberi kontribusi yang signifikan
terhadap pembentukan perilaku etis, karena budaya perusahaan merupakan seperangkat
nilai dan norma yang membimbing tindakan karyawan. Budaya dapat mendorong
terciptanya prilaku. Dan sebaliknya dapat pula mendorong terciptanya prilaku
yang tidak etis.
Akuntabilitas Sosial
Tujuan Akuntanbilitas Sosial, antara lain :
a. Untuk mengukur
dan mengungkapkan dengan tepat seluruh biaya dan manfaat bagi masyarakat yang
ditimbulkan oleh aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan produksi suatu
perusahaan
b. Untuk mengukur
dan melaporkan pengaruh kegiatan perusahaan terhadap lingkungannya, mencakup :
financial dan managerial social accounting, social auditing.
c. Untuk
menginternalisir biaya sosial dan manfaat sosial agar dapat menentukan suatu
hasil yang lebih relevan dan sempurna yang merupakan keuntungan sosial suatu
perusahaan.
Tanggung
Jawab Sosial Bisnis
Dunia bisnis hidup ditengah-tengah masyarakat, kehidupannya tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat. Oleh karena itu ada suatu tanggungjawab social yang dipikul oleh bisnis. Banyak kritik dilancarkan oleh masyarakat terhadap bisnis yang kurang memperhatikan lingkungan.
Banyak timbul perbedaan pendapat mengenai bahwa tanggungjawab bisnis hanya terbatas sampai menghasilakan barang dan jasa buat konsumen dengan harga yang murah, atau juga ada yang mengatakan tanggungjawab bisnis adalah jangan mengambil keuntungan besar, tetapi yang sewajarnya.
Dalam dunia bisnis juga semua orang tidak mengharapkan memperoleh perlakuan tidak jujur dari sesamanya, banyak praktik manipulasi tidak akan terjadi jika dilandasi dengan moral tinggi. Moral dan tingkat kejujuran rendah akan menghancurkan tata nilai etika bisnis itu sendiri, karena masalahnya nilai etika hanya ada di dalam hati nurani seseorang. Etika mempunyai kendali intern dalam hati, berbeda dengan hokum yang mempunyai unsur paksaan ekstern. Akan tetapi bagi orang-orang yang berkecimpung dalam bidang bisnis yang dilandasi oleh rasa keagamaan mendalam akan mengetahui bahwa perilaku jujur akan memberikan kepuasan tersendiri dalam kehidupannya baik dalam duniawi maupun akhirat.
Manajemen
Krisis
Krisis merupakan suatu kejadian besar dan tidak terduga yang memiliki potensi untuk berdampak negatif maupun positif. Kejadian ini bisa saja menghancurkan organisasi dan karyawan, produk, jasa, kondisi keuangan dan reputasi . Krisis merupakan keadaan yang tidak stabil dimana perubahan yang cukup menentukan mengancam, baik perubahan yang tidak diharapkan ataupun perubahan yang diharapkan akan memberikan hasil yang lebih baik . Organisasi yang memikirkan dampak negatif yang mungkin ditimbulkan dari suatu krisis akan berusaha untuk mempersiapkan diri sebelum krisis tersebut terjadi. Bahkan ada peluang dimana organisasi dapat mengubah krisis menjadi suatu kesempatan untuk memperoleh dukungan publik
Sebab Krisis Krisis terjadi apabila ada benturan kepentingan antara organisasi dengan publiknya. Secara umum dapat dijelaskan bahwa penyebab krisis adalah : Sebab umum : – gangguan kesejahtraan dan rasa aman – tanggung jawab sosial diabaikan Sebab khusus : – kesalahan pengelola yang mengganggu lapisan bawah – penurunan profit yang tajam – penyelewengan – perubahan permintaan pasar – kegagalan/penarikan produk – regulasi dan deregulasi – kecelakaan atau bencana alam.
Sumber :
Contoh Kasus Whistle Blowing
Whistle Blowing
Whistle
bliwling Merupakan Tindakan yang dilakukan seorang atau beberapa karyawan untuk
membocorkan kecurangan perusahaan kepada pihak lain. Whistle blowling dibagi
menjadi dua, yaitu :
- Whistle Bliwling internal yaitu kecurangan dengan saling membocorkan informasi pada tiap elemen atau bagian dari perusahaan.
- Whistle Bliwling eksternal yaitu kecurangan dengan membeocorkan informasi perusahaan ke pihak luar.
contoh kasus :
Kasus Mulyana W
Kusuma tahun 2004. Menjabat sebagai sebagai seorang anggota KPU diduga menyuap
anggota BPK yang saat itu akan melakukan audit keuangan berkaitan dengan
pengadaan logistic pemilu. Dalam kasus ini ICW melaporkan tindakan Mulyana W
Kusuma kepada Majelis Kehormatan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan sekaligus
meminta supaya dilakukan tindakan etis terhadap anggotanya yang melanggar kode
etik profesi akuntan.
pendapat saya :
kasus Mulyana W Kusuma terhadap IAI harus di tindak lanjut sesuai dengan prosedur yang telah diterapkan, mencari jalan kebenaran harus ada tindakan-tindakan yang wajib dilakukan dalam beberapa proses, proses penyidikan dan sebagainya. Bagi yang melanggar kode etik profesi akuntan baik profesi lainnya sebaiknya memang ada kompensasi bagi yang melanggar, agar di setiap profesi dapat bertanggung jawab sesuai dengan wewenang masing-masing
pendapat saya :
kasus Mulyana W Kusuma terhadap IAI harus di tindak lanjut sesuai dengan prosedur yang telah diterapkan, mencari jalan kebenaran harus ada tindakan-tindakan yang wajib dilakukan dalam beberapa proses, proses penyidikan dan sebagainya. Bagi yang melanggar kode etik profesi akuntan baik profesi lainnya sebaiknya memang ada kompensasi bagi yang melanggar, agar di setiap profesi dapat bertanggung jawab sesuai dengan wewenang masing-masing
Sumber
:
http://vixionholick.wordpress.com/2012/11/18/etika-dalam-akuntansi-keuangan-dan-akuntansi-manajemen/
Langganan:
Postingan (Atom)